Selamat jalan

Rona teduh yang kerap terbentuk di sekitar wajahnya kini kan menjauh dariku.
Segumpal senyum, 
polah nan ramah pun tertarik serta dari peraduan yang tak pernah terbayangkan. 
Dia yang kemarin telah menggetarkan jiwa dari keterpakuanku
esok kembali meninggalkanku. 
Entah apakah dia menangkap sebersit kebahagiaan yang aku rasakan malam itu, 
kala dia membangunkan fikirku dari mimpi yang sudah bertuan.
Aku pun tak tahu, 
kenapa dia bisa begitu cepat menuntun jiwaku, 
sementara aku sama sekali belum mengetahui tepian hidupnya. 
Tuhan, bilakah dia kembali menjemput ragaku? 
ataukah hanya menyapa jiwaku dari jauh saja? 
atau mungkin menghilang, 
bagai ombak yang kembali setelah menyejukkan pantai sekejap. 
Kalau memang benar dia akan sirna, 
izinkan aku bercanda dengan segenap kenangan indah 
yang kian mengalir tak henti-hentinya di setiap inci venaku.
Terima kasih...

Comments

Popular Posts