Dari Lara Jonggrang ke Cimelati (Draft I)

Percaya atau tidak hari itu (22 Juli 2006) aku berada di antara bangunan dengan ornamen klasik yang menurutku sangat harmonis dengan jiwa mistik. Betapa tidak, pohon besar, barang antik, debu jenazah, ruang gelap, sangat terlihat mendominasi tiap titik ruangan restoran ini. Awan putih pun tertangkap inderaku dari sebuah pojok dekat pintu tak jauh dari peraduanku. Yah, mungkin ini semua berkaitan dengan nama restoran ini 'Lara Jonggrang'. Nama yang diambil dari seorang putri Prabu Baka yang bertahta di Prambanan.

Seketika aku acuh begitu saja pada semua yang sedari tadi mengajak alam khayalku bercanda. "Ipul, tolong dong ambil lowelnya", assprodku akhirnya memanggil untuk menyiapkan segala sesuatu. Sementara Olga Lydia terlihat duduk di kursi kayu seraya memandangi deretan make-up, sambil sesekali bergumam pada orang yang ada di hadapannya, mba Yami.

Senang, pastilah aku merasakannya. Karena inilah kali pertama aku taping di luar kantor.

(tulisan yg blm smpet diposting ini ternyata msh tersimpan di draft.jd kangen taping sm temen2 transtv.i miss u)

Comments

Popular Posts