Tentang Dia, Dia dan Dia
Jangan mengejar air yang lain kawan
Sungguh kau tidak pantas untuk itu
Tunggulah di muara saja
Karena dia kan datang sendiri
Tanpa diseru berkali-kali
Biarlah aliran itu seperti sedianya
Jangan kau rubah apalagi kau bendung
Dan seandainya dia berubah
Jangan sampai karena tanganmu yang membendung
Karena di ujung penantian yang lain
Akan ada sosok sepertimu sedang berkaca
Pada setiap bulir air yang jatuh dari mata
Menangisi aliran yang tak kunjung datang
Jika kau rubah aliran itu
Tidakkah kau sepakat
Suratan dari-Nya tidak akan pernah telat datangnya
Dan tidak pernah tersesat dalam tujuannya
Tapi maaf,
aku tak bermaksud menjadi pagar
Bagimu atau baginya
Itu terserah saja
Karena itu adalah pilihan
Yah, pilihan yang harus dipertimbangkan
Aku hanya ingin jiwa dan ragamu bahagia
Tidak lebih, tidak kurang
Sekali lagi maaf.
--hanyauntuksahabatkuyangakutaktahu
apayangsedangmelandahatinyasekarang--
Sungguh kau tidak pantas untuk itu
Tunggulah di muara saja
Karena dia kan datang sendiri
Tanpa diseru berkali-kali
Biarlah aliran itu seperti sedianya
Jangan kau rubah apalagi kau bendung
Dan seandainya dia berubah
Jangan sampai karena tanganmu yang membendung
Karena di ujung penantian yang lain
Akan ada sosok sepertimu sedang berkaca
Pada setiap bulir air yang jatuh dari mata
Menangisi aliran yang tak kunjung datang
Jika kau rubah aliran itu
Tidakkah kau sepakat
Suratan dari-Nya tidak akan pernah telat datangnya
Dan tidak pernah tersesat dalam tujuannya
Tapi maaf,
aku tak bermaksud menjadi pagar
Bagimu atau baginya
Itu terserah saja
Karena itu adalah pilihan
Yah, pilihan yang harus dipertimbangkan
Aku hanya ingin jiwa dan ragamu bahagia
Tidak lebih, tidak kurang
Sekali lagi maaf.
--hanyauntuksahabatkuyangakutaktahu
apayangsedangmelandahatinyasekarang--
Comments
Post a Comment