Rambu-rambu untuk sang Abdu
Aku tak bisa melakukannya
Tapi itu pilihanku satu-satunya
Lidahku berdusta
Tapi hatiku berkelit
Membela nurani yang kian terhimpit
"Bukan kau, Tapi dia", katanya berbisik
"Tapi ragaku pun ikut", jawabku
Setiap kali ragaku mengisi ruang ke-kirian-ku
Setiap kali pula jiwaku membisikkan
"Ingat kanan-mu masih kosong".
Tuhan...
Aku perlu rambu-rambu
Yang kan menuntunku dalam bercumbu
Dengan segala yang kan menyempurnakan jati sang 'abdu'
Tapi itu pilihanku satu-satunya
Lidahku berdusta
Tapi hatiku berkelit
Membela nurani yang kian terhimpit
"Bukan kau, Tapi dia", katanya berbisik
"Tapi ragaku pun ikut", jawabku
Setiap kali ragaku mengisi ruang ke-kirian-ku
Setiap kali pula jiwaku membisikkan
"Ingat kanan-mu masih kosong".
Tuhan...
Aku perlu rambu-rambu
Yang kan menuntunku dalam bercumbu
Dengan segala yang kan menyempurnakan jati sang 'abdu'
Comments
Post a Comment