Pernahkan kita menjadi virus menyakitkan?

Bisakah sehari saja kita tidak membuat hati seseorang terluka. Yah terluka karena gerak bibir kita yang terlalu bebas, dan tak terkontrol. Walaupun pada awalnya hanya berniat 'bercanda'. Hingga akhirnya seseorang mulai terinfeksi virus yang tak bisa kita lihat, mungkin virus itu bisa kita namakan virus 'kesal, sebal, benci' yang semuanya bermuara di hati.
Biasa saja. Yah itulah kebiasaan kita. Kebiasaan membuat lumpur yang kian menutupi dinding hati kita, hingga akhirnya tidak peka akan rasa yang ada di luar sana. Tapi sadarkah kita, kalau sebenarnya itulah yang akan menghambat segala pinta kita pada-NYA. Kita telah menyakiti saudara kita. Tapi kita tidak tahu. Sungguh itu adalah sebuah ketidaksadaran yang merugikan.
Memang benar kalau ada hadits yang mengatakan al-insanu mahallul khoto' wan nisyan (manusia tempatnya salah dan lupa). Namun sekali lagi, ingatlah bahwa DIA amatlah penyayang, yang tidak pernah menolak bagi siapa saja yang ingin bersimpuh taubat di hadapan-NYA. Kapan?. Tentu saja kini bukan nanti.
Wat tabi'is sayyi-atal hasanah (Dan iringilah setiap kealpaan dengan segenap kebajikan). Itu yang mungkin harus kita mulai dari sekarang. Bukankah kita tahu, kalau 3 kata yang paling sulit diucapkan adalah "MAAF, CINTA, TOLONG". Kalau begitu, yuk kita ingat semua kesalahan kita. Lalu meminta maaf pada semuanya. Sekarang, bukan nanti, apalagi kalau harus menunggu hari raya idul fitri. Kenapa sekarang? Karena kita tidak tahu dan tidak mengerti, kapan kita akan mati.


Comments

Popular Posts