Dia, si api yang sedang marah

Dia telah membuatku kaget bukan kepalang pagi ini (150808/07.30wib). Seketika setelah mendengarnya, persendianku mulai lunglai, tak sanggup membayangkan apa yang terjadi di sana, saat ini. Lalu, secepat mungkin kukeluarkan sepeda motor, dengan harap semua belum terlambat. Aku tidak sendiri, kakekku ikut serta. Ia ingin ikut bersamaku.
Lima menit kemudian aku sampai. Ingin menangis tapi tak bisa, karena semuanya sudah terjadi. Tapi, alhamdulillah masih ada yang tersisa. Ternyata dia masih mau mengalah. Yah… dia si api yang sedang marah.
Walaupun begitu, sedikitpun aku tidak marah. Apalagi meraung-raung sebagai pertanda tak mau mengalah. "Aku harus tabah", ucapku dalam hati melemah. Semuanya adalah ujian Allah. Aku yakin di belakangnya ada hikmah.
Inna ma'al 'usri yusro
Sesungguhnya di balik kesulitan tersimpan kemudahan

Amin.
-kutulisinisetelahselesaimembersihkansisaapiyangmembakarrumahku-

Comments

Popular Posts