Hujan... masih saja belum berhenti

Haiah... hujan siang tadi membuatku terpaku di rumah. Aroma bumi yang hangus terpanggang panas matahari sejak beberapa jam tadi, kini keluar. Semerbak. Wangi duren montong pun kalah dengan sensasi wanginya.

Hujan... itu menyiram jiwaku yang sedang gersang dan sempat layu karena satu penunggunya pergi tanpa permisi.

Haiah... sudahlah lebih baik tidur saja barang sejenak. Toh, akupun tidak bisa berlarian main hujan-hujanan sembari menendang bola bersama teman kecilku; dodik, randy, juga alfa. Kami memperebutkan bola itu silih berganti, entah siapa yang mendapatinya sampai mati. Karena tiba-tiba bola itu pergi dan tak pernah kembali.

Hujan... masih saja belum berhenti.

Comments

Popular Posts