Sebuah Frame Sketsa Jiwa

Kemarin Bunda bertanya
"Raga, bagaimana kabar Jiwa?".
"Alhamdulillah ia baik-baik saja Bun"
"Syukurlah. O ya, kamu masih suka berkomunikasi dengannya?", tanya Bunda.
Raga terdiam. Tak ada suara apapun. Hanya ada suara lembaran buku yang dibukanya. Hening sekali.
Tiba-tiba tangan itu mengelus punggungnya perlahan. "Raga, walaupun kamu sudah tidak bersamanya lagi, kamu harus tetap bersikap baik dengan jiwa ya. Kamu doakan juga agar dia baik-baik saja."
"Iya bun, aku akan tetap mendoakannya"
Bibirnya tersenyum, wajahnya menatap frame dengan sebuah sketsa di dalamnya.
"Jiwa, lihatlah betapa harumnya kamu buat kami. Aku janji, akan tetap menjagamu walau hanya dengan untaian permintaan kepada Tuhan", ucap Raga membatin.

Comments

Popular Posts