8 hal penting dalam memilih kereta bayi
Kereta bayi sering disebut juga dengan kereta dorong atau stroller. Kereta
bayi yang aman sangat membantu orang tua yang masih memiliki anak kecil
atau bayi. Dengan kereta bayi, orang tua tidak akan merasa capek saat
mengajak anaknya jalan-jalan di taman, di mall atau di tempat lain.
Kalau pakai gendongan bayi, jalan 100 meter mungkin sudah pegal. Apalagi jika usia dan bobot bayi makin bertambah.
Untuk
keluarga yang baru punya anak, kebanyakan akan memilih kereta bayi yang
baru. Dan untuk keluarga yang sudah pernah punya anak, ada yang
memanfaatkan kereta bayi bekas dari sang kakak untuk di pakai adiknya.
Nggak masalah, yang penting ‘kan tetap kereta bayi.
Persoalannya
kereta bayi tersebut aman atau tidak buat anak. Kereta baru jika nggak
aman, ya jangan dipakai. Kereta dorong bekas jika masih masih bagus dan
aman, ya silakan dipakai.
Lalu cara mengetahui kereta bayi yang aman itu bagaimana ?
Nah, berikut dibawah ini adalah 8 cara untuk mengetahui atau memilih kereta bayi yang aman, seperti diungkap oleh SafeBee :
#1. Periksa keamanan produk
Pertama
pahami bahwa merk terkenal tidak menjamin keamanan si bayi. Buktinya
beberapa merk kereta bayi terkenal pernah menarik produknya karena tidak
memenuhi standar keamanan yang memadai untuk melindungi bayi.
Periksa
keamanan produk dengan cara mencari testimoni dari konsumen yang telah
lebih dulu menggunakan kereta bayi tersebut. Bisa dari teman, keluarga
atau cari informasi di internet.
Jika banyak yang mengatakan puas, silakan dipertimbangkan untuk dibeli.
Jika ada komplain yang terkait dengan kualitas produk, nggak perlu pusing, tinggalkan saja dan cari merk stroller yang lain.
#2. Cek lebih teliti untuk kereta bayi bekas
Kereta
bayi bekas umumnya tidak disarankan oleh para ahli demi keselamatan si
bayi. Yang namanya bekas meskipun harganya bisa lebih murah, tapi soal
keamanan sering dipertanyakan.
Jika terpaksa harus beli kereta bayi bekas, maka periksa dengan seteliti mungkin dari model sampai merk demi kenyamanan si bayi.
Demikian
pula dengan kereta bayi bekas kakak untuk dipakai si adik. Pemeriksaan
tetap harus dilakukan meskipun orang tua sudah mengenal kondisi kereta
tersebut.
#3. Pakai kereta bayi yang cocok
Kondisi
setiap anak berbeda-beda. Jadi gunakan kereta dorong yang cocok dengan
kondisi masing-masing. Sesuaikan kereta yang Anda pilih dengan umur dan
ukuran tubuh si anak.
Contohnya jangan menggunakan kereta dorong
anak balita untuk bayi Anda yang baru lahir. Karena bahaya, bayi Anda
‘kan belum bisa duduk.
Kereta dorong anak balita beda dengan kereta untuk bayi yang baru lahir.
#4. Periksa kondisi rem
Kondisi
rem pada kereta bayi harus berfungsi dengan baik. Selain itu juga mudah
digunakan. Rem yang bagus harus pakem, tidak boleh macet, dan nggak
boleh kendur.
Jika rem bermasalah, berarti kereta tersebut nggak aman buat anak atau bayi.
#5. Kereta bayi harus stabil
Kereta
untuk bayi harus stabil dan tidak boleh goyang-goyang. Kereta yang
bobotnya ringan cenderung lebih mudah goyang, dan itu dapat membuat bayi
bergeser dan terjatuh. Menggunakan stroller yang berbobot ringan harus
lebih menjaga keseimbangan.
#6. Cek bagian lubang kaki
Stroller
model lama cenderung punya bagian lubang kaki yang besar, dan itu dapat
membuat bayi terperosok. Pastikan lubang kaki tidak terlalu besar agar
bayi lebih aman.
#7. Sertifikat keamanan internasional
Sertifikat
keamanan internasional gunanya untuk memastikan apakah kereta dorong
yang Anda beli sudah sesuai dengan standar industry atau belum. Periksa
apakah kereta dorong yang akan dibeli punya sertifikat tersebut atau
tidak.
#8. Coba dulu sebelum beli
Alangkah baiknya kereta dorong dicoba dulu sebelum dibeli. Apakah ukurannya sudah sesuai, apakah rangkanya kuat dan kokoh dll.
Akhirnya,
itulah 8 cara untuk mengetahui kereta bayi yang aman. Pastikan bahwa
Anda membaca buku manual yang disertakan saat pembelian. Terutama bagian
keamanan dan keselamatan produk.
Comments
Post a Comment